Sensor Pengenal Bau Ala Lobster

Saat pertama kali berjumpa dengan lobster ketika masih menjadi junior sebagai ilmuwan biologi, Jelle Atema sempat tercengang menyaksikan betapa bersahajanya hewan laut bercapit besar itu terhadap sesamanya. “Saya melihat mereka berjumpa satu sama lain sambil mengangkat capit besarnya, seolah saling menyapa. Sayangnya, kemudian mereka bertarung,” ujar pria yang kini telah menjadi profesor di Universitas Boston, Massachusetts itu.

Namun, kini Atema telah mengerti bahwa lobster mampu saling mengenali sesamanya dengan bantuan sepasang antena kecil yang ada di atas kepala mereka. Antena tersebut merupakan alat sensor yang berfungsi untuk mengenali bau lobster lainnya. Layaknya fungsi hidung pada manusia, namun lebih tajam.

Antena yang dilengkapi sensor kimia itu disebut aesthetasc. Cara kerjanya adalah menangkap molekul bau yang muncul di sekitar lobster yang selanjutnya dikirim ke otak untuk diidentifikasi. Dari situ lalu otak memberikan perintah.

Selain berfungsi sebagai indera penciuman, antena tersebut ternyata mampu mengirimkan sinyal pada lobster lain yang ditujukan untuk tantangan bertarung. Hal itu merupakan sebuah cara untuk menentukan dominasi di antara mereka dan siapa yang paling pantas menjadi pelindung di wilayah tersebut. Selain tentunya lobster betina pun lebih tertarik pada lobster jantan yang lebih dominan.

Atema mengatakan, ketika seekor lobster kalah bertarung dari lobster lainnya, maka ia akan lebih banyak menghindar untuk bertemu lagi dengan penakluknya. “Si pecundang tersebut masih mengenali bau penakluknya dan akan berkata ‘oh tidak...saya tahu dia.’ Lalu ia pun lari terbirit-birit,” ujar Atema berkelakar.

Namun sekalipun kalah, lobster pecundang itu tidak akan gentar bila bertemu dengan lobster baru dan belum pernah bertarung dengannya.

Temuan Atema dan rekannya, Meg Johnson yang dilaporkan jurnal Experimental Biology itu disambut gembira oleh Diane Cowan, Presiden Konservasi Lobster Maine. Menurutnya, temuan Atema tentang bagaimana cara lobster berinteraksi dengan sesamanya sangat membantu tujuan organisasi yang dipimpinnya dalam mengembangkan industri budidaya lobster. “Tanpa temuan ini, saya rasa tidak akan ada masa depan bagi industri budidaya lobster,” ujarnya.

Cowan, yang sebelumnya pernah bekerjasama dengan Atema menyatakan, temuan berharga Atema itu diharapkan akan sangat membantu industri budidaya lobster untuk mengetahui cara memelihara lobster yang tepat. Temuan itu juga sekaligus bisa menghasilkan produk-produk lobster yang sehat dan bermutu tinggi. (nationalgeographic/bambang s)

Comments :

0 komentar to “Sensor Pengenal Bau Ala Lobster”

Posting Komentar

Rating by outbrain